Monday 29 January 2007

MJ's

Karmany! Maafkan saya, yang kadang2 memposting kata MJ's bar di milist tanpa penjelasan apa dan di mana tempat ini, kenapa tempat ini menjadi tempat tongkrongan asyik, yang selalu membuat saya pingin datang kembali? Okelah, Bermula dari kesenangan kita keluar keluyuran malam, entah nonton bola bareng ,tirtayatra atau hanya sekedar ngumpul2 di malam hari yang mengharuskan perut kita diisi, mendorong kita mencari tempat/warung makan. Dan berhubung waktu itu ( sekitar tahun 2000-an) kita pada masih kuliah yang isi dompet terbatas ,menu nasi jinggo lah terasa paling pas! sambalnya yg dahsyat mampu menendang rasa kantuk yang menyerang. Mulanya kita bergerilya dari dagang nasi jinggo di pertokoan Kertawijaya,depan Wisata,jl Wahidin,gang beji Kumbasari, sampai akhirnya kita berhenti karena menemukan satu tempat mirip one stop shooping nasi jinggolah, hehehe karena menyediakan berbagai jenis/harga nasi jinggo (ayam atau sapi) .Selain itu tempat ini menyediakan bulung kuah pindang, bulung urab, rujak, sampai telur. Tidak akan begitu sulit menemukannya,berlokasi di Jalan Sutomo (sebelah kiri jalan ), MJ's ini selalu ramai di kunjungi, umumnya anak2 muda. Nama MJ, berasal dari pemilik warung yaitu Men Jentik yang biasa berjualan di bantu suami dan anak wanitanya yang 'ngaplus' men jentik untuk nguleg bumbu rujak maupun bulung. Sudah beberapa tahun berlalu, danwalaupun bermunculan temat2 makan lain yg lebih gaul dan dompet2 kita bukan dompet mahasisiwa lagi, tetapi dengan kesederhanaan dan keceriaanya tempat ini selalu asyik untuk di kunjungi.
Iner Mongolia-North China

Nation Of Dissaster


Begitu banyak musibah yang terus menimpa ibu pertiwi nusantara belakangan ini, seakan akan ga pernah putus putusnya, mulai dari bencana alam sampai bencana yg di sebabkan kelalaian kita sebagai manusia. Gempa & tsunami di Aceh dan Sumatra Utara menelan ratusan ribu korban, sedangkan yang di Yogya menelan ribuan korban, Meletusnya Gunung Merapi yang menyebabkan ratusan penduduk harus mengungsi, bencana tersebut murni merupakan bencana yang disebabkan alam. Tetapi jangan lupa,nusantara terletak di "ring of fire" yang merupakan pertemuan jejeran gunung berapi dan juga di 2 lempeng benua,tentu saja kita harus jauh lebih waspada karena kita riskan terhadap bencana. Kita harus mempersiapkan diri dengan management bencana yang matamg. Mulai dari "early system warning" tim untuk penanganan dan pertolongan pertama korban secara cepat dan tepat, rehabilitasi bencana alam sampai mendesign infrastruktur yang tahan gempa misalnya. Sedangkan, di musim kemarau hampir tiap tahun terjadi kebakaran hutan yang menghadiahi bumi pertiwi sebagai exportir asap. Setiap musim hujan selalu terjadi bencana tanah longsor dan banjir badang. Illegal Logging!!! yah aku rasa inilah salah satu faktornya. Pemerintah harus lebih serius menghadapi masalah ini, kita tidak saja kehilangan devisa karena hasil logging yang dijarah, kita juga kehilangan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam ekosistem hutan yang tak ternilai harganya. Semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo sampai saat ini belum selesai di jinakkan. Bencana yang terjadi belakangan ini adalah di bidang transportasi, kurang dari seminggu terjadi 3 kapal laut yang tenggelamdi tempat yang terpisah, kapal senopati dari kalimantan menuju Semarang membawa lebih dari 600 orang, baru di ketemukan 100 an penumpang yang selamat. Kecelakaan pesawat Adam air terjadi 3 hari yang lalu, sampai saat ini belum di ketahui keberadaan pesawat dan penumpangnya. Kecelakaan pesawat juga pernah terjadi di medan beberapa waktu yang lalu. Setelah melihat itu semua, wajar kita bertanya "Ada apa semua ini?" Pernahkah kita mengambil hikmah untuk melakukan corrective action/system semua pelajaran berharga ini. Ya, Kita harus memulai dari diri kita sendiri!!

Jayalah Indonesiaku

anak negeri di negara seberang (TKI)

Trunyan


Pulang Off kemarin, ada teman yang ikut liburan ke bali, tentu saja, dengan senang hati saya sebagai 'guide' nya. Saya mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan ketika berkunjung ke trunyan. Ketidaknyamanan itu terasa sejak mobil kami turun di parkiran, para dagang asongan dan 'pemalak2' itu sudah mengkrubungi kita, ada yg nawarin pijet lah, gelang lah pokoknya mereka benar2 menjengkelkan, habis itu datang rombongan sopir perahu yang datang membujuk agar beli tiket perahu dari mereka, padahal di sana ada loket resmi, tapi entah apa yg terjadi, ga ada orang di loket itu. Setelah bayar 180 ribu kami berdua naik perahu bersama 2 orang wisatawan domestik lainnya , dalam perjalanan kita di ikuti oleh satu perahu yg berisi kira 6-8 orang laki setengah baya. Setelah sampai di kuburan Trunyan mereka memperkenalkan diri sebagai 'guide local" dan mengingatkan kami untuk menaruh "sesari' di canangnya, saya pun menaruh Rp 10000.setelah ngambil foto kita mau cabut dari kuburan. Sebelum meninggalkan lokasi kami di "hadang" oleh "guide" itu mereka minta uang jasa, tentu saja kami menolaknya, mereka marah marah, malas argue akhirnya aku kasi juga, aku lupa berapa nominalnya. ketidaknyamanan ini berlanjut ketika kami diatas perahu, sopir perahu minta uang jasa lagi, what the f**k!!! Hi Bangli Government/Bali Tourism Authority should do something bout this!!

Long Way To The Bar

Pertengahan November 2006.
Sebelum ninggalin rig, aku sama brock feetes (DD) nginep di Yulin, salah satu kota kecil di Shanxi province, perbatasan dgn Inner Mongolia. Nama Hotelnya Malcy Way, gak heran juga, di sini susah sekali berkomunikasi, bahasa inggrisnya kacau banget jd lebih banyak pakai bahasa tarzan. Harga perhkamar/malam 220 RMB. Karena aku ga bawa RMB/Yuan jadi brock yg bayarin check in hotelnya, tapi ia minta kompensasi di temani masuk ke bar-nya. Sebenarnya dia tahu klo aku bukan peminum, tp aku jg mengiyakan, hitung2 farewell, soalnya dia mau jalan2 ke Xian sedangkan aku direct to Beijing. Setelah mandi air hangat kita janjian ketemu di lobbi untuk kemudian bareng ke bar. Bar nya ternyata lumayan besar, tetapi cuma ada 3 orang aja orang asingnya, aku, brock satu lagi orang Jerman/mix Jerman- China yg sudah 6 bulan buka usaha di sini. Pendek cerita kita mulai memesan minuman,kemudian ada seorang lelaki kurus memakai jaket salah satu oil company lokal disini, ngajak aku ngobrol, tentu saja aku secara sopan dan dengan bahasa tubuh menjawabnya 'I can't speak chinese", terus orang itu pergi, tetapi dia masih ngoceh. Kita lanjutkan untuk mesan 1 pitcher Heineken beer, belum habis terminum, orang 'buduh" itu datang lagi, dia terus aja ngoceh dan makin mengganggu. Aku bangun dari tempat duduk, tiba tiba saja dia mukul punggungku, tentu saja aku terkejut, brock melihat hal itu dia sudah mulai siap2, benar saja, dia datang lagi, brock langsung menghadang melindungi ku, "Stay away from this guy" kata brock, orang itu agak ngeper juga melihat brock dgn badan gede gitu marah, ahirnya sambil nyeroscos dia pergi. Aku mencoba nyari tahu apa sih maunya orang itu, Apa yg menyebabkan dia sebegitu menyebalkan? Apa karena mukaku mirip orang China jadi dia nyangka aku sombong ga mau ngobrol? tapi mau nanya siapa, ga ada yg bisa bahasa inggris, terus orang jerman itu nyaranin kita untuk pergi aja, sering kejadian kaya gini terjadi sama orang asing....Yah akhirnya aku balik ke kamar sedangkan brock hmm you know lah............. cheers and beers

Kebelet


Pernah kebelet nagih meju ga? Kali ini terasa bener2 menyiksa ketika sedang on duty dan berada di rig floor (meja pemboran) lengkap dengan winter gear dan ppe (personal protection equipment) suhu diluar -12 deg C salju dan berkabut. Tiba tiba sijelek kuning itu minta keluar. hk hk....... sekuat mungkin coba aku tahan, sialnya makin di tahan makin menyiksa....tak tahan akhiynya aku langsung jalan cepat menuju toilet camp (letaknya 100 m dr rig site). Siksaan ini belum berakhir ketika aku masih hrs berjuang menyingkirkan winter gear satu persatu, pertama boot, kedua winter jacket ketiga cover all (baju kerja) ke empat long joan kelima baru........ Ploss ploss si kuning jelek akhirnya keluar dgn terburu buru....Merdeka..... Ups, Baru sadar klo masi makai Helm, safety glasses dan kupluk hehehehe

Happy New Year 2007



Hari ini, menurut sistem pengkalenderan masehi adalah hari terakhir di tahun 2006. Ada baiknya diri ini berhenti sejenak, menundukkan kepala, bersyukur dan berterima kasih kepada sang pencipta telah diberi kesempatan menikmati apapun yang terjadi di tahun 2006, untuk selanjutnya kembali menyingsingkan lengan baju, memandang tegak kedepan menggapai harapan yang lebih baik di tahun 2007

Patrem Inc








PATREM, Petani dan Supplier Sayur

Kami supplier yang bergerak disektor agribisnis yang berlokasi di Denpasar Bali. Kami melayani segala jenis sayur-mayur,tahu tempe dan berbagai macam bumbu. Kami biasanya melayani hotel, restoran, supermarket, catering, dll. siap antar sampai tempat tujuan dengan kondisi barang segar.


Alamat: Jalan A. Yani utara no 210 Denpasar Bali 80115
Telpun/Fax : 0361-421606
HP : 0811388373
Email :made_mirawan@yahoo.co.id